Semarang, April 2025 — Dalam semangat Idul Fitri 1446 H, Gubernur Jawa Tengah menggelar acara Halal Bi Halal bersama para kepala desa se-Jawa Tengah. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah provinsi dengan jajaran pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat. Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras para kepala desa dalam menjaga stabilitas sosial serta mendorong pembangunan di wilayah masing-masing.

"Halal bi halal bukan hanya momen saling memaafkan, tapi juga kesempatan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan desa. Kita harus berjalan seiring demi kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah," ujar Gubernur.

Selain saling bermaafan, acara ini juga menjadi ajang diskusi santai mengenai berbagai tantangan yang dihadapi desa, seperti pengelolaan dana desa, pembangunan infrastruktur, serta upaya peningkatan kesejahteraan warga. Beberapa kepala desa juga berkesempatan menyampaikan aspirasi dan usulan secara langsung kepada Gubernur.

Gubernur menyambut baik masukan-masukan dari Kepala Desa dan menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya memberikan dukungan nyata melalui program-program pembinaan, pelatihan, dan peningkatan infrastruktur pedesaan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama: menjadikan desa sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Untuk itu, sinergi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menyukseskan visi pembangunan Jawa Tengah yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades), Kepala Bappeda, serta perwakilan dari DPRD Jawa Tengah. Mereka menyampaikan paparan singkat mengenai capaian pembangunan desa dan arah kebijakan strategis ke depan.

Program prioritas 2025 mencakup peningkatan status desa mandiri, pembangunan infrastruktur berbasis partisipasi masyarakat, serta peningkatan peran BUMDes dalam mendukung kemandirian ekonomi desa. Pemerintah provinsi juga berencana memperluas program digitalisasi desa melalui platform e-Desa untuk mempercepat pelayanan publik.

Acara ditutup dengan doa bersama dan santap siang dengan menu khas Lebaran, yang seluruhnya terjamin kehalalannya. Nuansa keakraban sangat terasa ketika para kepala desa saling bertukar cerita, membentuk jejaring informal yang diharapkan memperkuat kerja sama lintas wilayah.

Acara Halal Bi Halal ini diharapkan menjadi titik awal penguatan sinergi dan koordinasi yang berkelanjutan antara pemerintah desa dan provinsi. Dengan kolaborasi yang erat, visi Jawa Tengah sebagai provinsi yang sejahtera, berdaya saing, dan berbasis kearifan lokal akan lebih mudah diwujudkan.

Gubernur menutup acara dengan pesan penuh makna:

“Mari kita kembali bekerja dengan hati yang bersih, niat yang lurus, dan tekad yang kuat. Pembangunan desa bukan semata tugas kepala desa, tetapi panggilan seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. Dengan gotong royong, desa kuat, Jawa Tengah hebat.”